Rangkaian Voltage Divider Bias adalah salah satu cara untuk mem-polarisasi transistor bipolar agar bekerja dalam daerah aktif (active region). Prinsip kerja rangkaian Voltage Divider Bias adalah menggunakan pembagi tegangan (voltage divider) dengan dua resistor untuk menentukan tegangan basis-emitor (VBE) pada transistor.
Pilih dua resistor, yaitu resistor basis (R1) dan resistor kolektor (R2), dengan nilai-nilai tertentu. Nilai-nilai resistor ini akan mempengaruhi titik kerja (Q point) transistor. Rangkaian Voltage Divider Bias menggunakan dua resistor (R1 dan R2) yang dihubungkan secara seri antara tegangan catu daya positif (Vcc) dan ground (0V). Tegangan Vcc dibagi antara kedua resistor ini. Tegangan VBE adalah tegangan yang diterapkan antara basis dan emitor transistor, yang diperlukan agar transistor bekerja dalam mode aktif.
Salah satu keunggulan dari rangkaian Voltage Divider Bias adalah stabilitasnya terhadap perubahan suhu. Ini karena perubahan tegangan catu daya tidak langsung mempengaruhi tegangan basis-emitor yang dihasilkan oleh pembagi tegangan. Dengan merancang resistor R1 dan R2 dengan benar, kita dapat memastikan transistor berada pada titik kerja yang stabil dalam daerah aktifnya di kurva karakteristik transistor. Di mana VCE adalah tegangan kolektor-emitor
1. Analisa prinsip kerja dari rangkaian voltage divider bias berdasarkan nilai parameter yang didapatkan ketika percobaan
jawab :
Pada rangkaian Voltage divider bias kita memakai 4 buah resistor, RB, RB2, RC dan RE Prinsip kerja rangkaian Voltage Divider Bias adalah untuk memberikan tegangan basis yang sesuai pada transistor, sehingga transistor dapat mengatur arus kolektor dengan benar.
Tegangan Input Vcc sebesar 12 V nantinya akan mengalir arus yang akan mengalir kedua arah yakni menuju RC(1k ohm) dan RB1 (10k ohm) dan akan menghasilkan Ic dan Ib diukur dengan multimeter bagian arus yang di pasang secara seri. Arus Ib akan melewati kaki base dan Arus Ic akan melewati kaki kolektor . Kedua arus yang masuk itu akan keluar melalui kaki emitter lalu melalui Resistor emitter (RE) dan masuk menuju ground. Arus Ib tadi juga kan mengalir ke RB2 yang selanjutnya juga mengalir ke ground.
Arus yang mengalir melalui Kaki Base ke Kaki emitter akan menghasilkan tegangan VBE yang dapat diukur menggunakan Voltmeter, Arus yang mengalir dari Kaki kolektor ke kaki emitter akan menghasilkan tegangan VCE yang dapat diukur dengan Voltmeter yang dipasang nanti nya secara paralel
Arus yang melalui RB lalu masuk ke kaki base akan menghasilkan tegangan VRB dan arus yang mengalir ke RC lalu ke kaki kolektor akan menghasilkan tegangan VRC. Arus Yang keluar melalui Kaki emitter lalu mengalir melalui RE akan menghasilkan tegangan RE (VRE). Tegangan tersebut dapat diukur dengan menggunakan multimeter jenis volt yang dipasang nantinya secara paralel.
2. Tentukan titik kerja (Q Point) dari percobaan voltage divider bias (dalam bentuk grafik)
jawab :
3.Nilai apakah yang mempengaruhi perubahan titik kerja (Q point)
Jawab :
Ada dua nilai yang mempengaruhi perubahan titik kerja pada rangkaian voltage divider bias .Nilai itu adalah nilai IB dan IC. Apabila arus base (IB) bertambah, maka arus collector (IC) juga bertambah, sedangkan tegangan collector-emitter (VCE) berkurang. Sebaliknya apabila arus base (IB) berkurang, maka arus collector (IC) juga berkurang, sedangkan tegangan collector- emitter (VCE) bertambah. Sehingga perubahan pada (VBB) akan mengakibatkan perubahan titik kerja transistor di sepanjang garis lurus, yang disebut dengan garis beban dc.
[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Pendahuluan 2. Tujuan 3. Alat dan Bahan 4. Dasar Teori 5. Percobaan Percobaan ... 1. Tugas Pendahuluan 1 2. Tugas Pendahuluan 2 3. Laporan Akhir 1 4. Laporan Akhir 2 MODUL 1 GENERAL INPUT DAN OUTPUT 1. Pendahuluan [Kembali] a) Asistensi dilakukan 1x b) Praktikum dilakukan 1x 2. Tujuan [Kembali] a) Memahami cara penggunaan input dan output digital pada mikrokontroler b) Menggunakan komponen input dan output sederhana dengan Raspberry Pi Pico c) Menggunakan komponen Input dan Output sederhana dengan STM32F103C 8 3. Alat dan Bahan [Kembali] a) Raspberry Pi Pico b) STM32F103C8...
[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Pendahuluan 2. Tujuan 3. Alat dan Bahan 4. Dasar Teori 5. Percobaan Percobaan ... 1. Tugas Pendahuluan 1 2. Tugas Pendahuluan 2 3. Laporan Akhir 1 4. Laporan Akhir 2 MODUL 2 PWM, ADC, INTERRUPT, & MILLIS 1. Pendahuluan [Kembali] a) Asistensi dilakukan 1x b) Praktikum dilakukan 1x 2. Tujuan [Kembali] a) Memahami cara penggunaan PWM, ADC, Interrupt, dan Millis pada Development Board yang digunakan b) Memahami cara menggunakan komponen input dan output yang mengimplementasikan PWM, ADC, Interrupt, dan Millis pada Development Board yang digunakan 3. Alat dan Bahan [Kembali] a) Raspberry Pi Pico b) STM32F103C8 c) LED ...
[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Tujuan 2. Alat dan Bahan 3. Dasar Teori 4. Percobaan Percobaan ... Percobaan 1 Kondisi 18 Percobaan 2 Kondisi 11 Laporan Akhir 1 Laporan Akhir 2 Modul IV Shift Register dan Seven Segment 1. Tujuan [Kembali] 1. Merangkai dan Menguji operasi logika dari counter asyncron dan counter syncronous. 2. Merangkai dan Menguji aplikasi dari sebuah Counter 2. Alat dan Bahan [Kembali] Panel DL 2203D Panel DL 2203C Panel DL 2203S 4. Jumper 3. Dasar Teori [Kembali] Shift Register Register geser (shift register) merupakan salah satu piranti fungsional yang banyak digunakan dalam sistem digital. Tampilan pada layar kalkulator dimana angka bergeser ke kiri setiap kali ada angka baru yang diinputkan menggambarkan karakteristik register geser tersebut. Register geser ini terbangun dari flip-flop. Register geser dapat digunakan sebagai memori seme...
Komentar
Posting Komentar